Selasa, 29 Apr 2025
Pemerintah

Bupati Bogor , Rudy Susmanto S.Si Hadiri Rapat Koordinasi “GAWE RANCAGE PAK KADES JEUNG PAK LURAH”

BANDUNG – Centralnews24// 28.04.2025. Bandung – Bupati Bogor, Rudy Susmanto mengikuti rapat koordinasi dalam rangka peningkatan peran Kepala Desa dan Lurah Kelurahan se-Provinsi Jawa Barat, di Gedung Bale Asri Pusdai, Bandung, Senin (28/4/25).

Rakor dengan tema “Gawe Rancage Pak Kades jeung Pak Lurah” itu membahas strategi menurunkan angka kemiskinan, stunting, angka kematian ibu dan bayi, angka kematian ibu melahirkan.

Selain itu, penyelesaian masalah sampah dan lingkungan, serta peningkatan partisipasi keluarga berencana di Jawa Barat.

Bupati Bogor, Rudy Susmanto hadir bersama jajaran kepala perangkat daerah, Camat, Kades, dan Lurah se-Kabupaten Bogor.

Rakor dibuka Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI, diisi materi oleh Gubernur Jawa Barat, Menteri Sosial, Menteri Kesehatan, Menteri Lingkungan Hidup, dan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Turut hadir, Bupati dan Wali Kota se-Jawa Barat.

“Kalau semua desa di Jawa Barat maju, insya Allah Indonesia akan maju. Nah oleh karena itu, kita harus menyukseskan Asta Cita Bapak Presiden Prabowo yang keenam, yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pemeratan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan,” kata Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI, Yandri Susanto.

“Permasalahan pengangguran, kemiskinan, stunting, pertanian, ketahanan pangan, semua ada di desa. Maka kalau kita kepung desa memberikan solusi atas permasalahan tersebut, insya Allah persoalan di Indonesia itu akan selesai,” sambungnya.

Yandri menjelaskan, Kementerian Desa sekarang punya tagline yakni, “Bangun Desa, Bangun Indonesia, Desa Terdepan untuk Indonesia”. “Kita ingin belajar dari dua negara sahabat kita, yaitu Jepang dan Korea Selatan yang sidah sukses membangun desa,” jelasnya.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menuturkan bahwa menyelesaikan masalah di Jabar itu berarti menyelesaikan masalah Indonesia, karena penduduknya hampir 50 juta.

Kemiskinan di Jabar selesai, kemiskinan Indonesia selesai, Keluarga Berencana di Jabar selesai, Keluarga Berencana di Indonesia selesai.

“Kemudian angka kematian ibu dan anak selesai bahkan zero, maka di Indonesia selesai, stunting di Jabar selesai, stunting di Indonesia selesai, sampah di Jabar selesai, di juga Indonesia selesai. Jadi kalau mau menyelesaikan masalah di Indonesia, mulailah dengan membangun Jawa Barat Istimewa,” ujar Dedi.

Dedi Mulyadi mengungkapkan, setiap desa kebutuhannya berbeda, sehingga harus mulai punya data desa yang presisi. Dirinya mengusulkan kepada menteri, bahwa bantuan desa disesuaikan dengan kebutuhan di desa tersebut.

Pada kesempatan tersebut para para pejabat melakukan deklarasi Jawa Barat Istimewa. Yakni siap bersinergi dan bergotong-royong demi mewujudkan desa dan kelurahan yang tidak ada kematian ibu, kematian bayi dan kematian ibu melahirkan, serta zero new stunting (tidak ada stunting baru).

Desa dan kelurahan yang bebas dari kemiskinan ekstrim, serta turut mensukseskan sekolah rakyat.

Desa dan kelurahan yang bebas sampah dan lingkungannya lestari. Desa dan kelurahan mandiri, bebas rentenir (bank emok), serta memiliki Koperasi Merah Putih. Desa dan kelurahan yang sukses dalam pembangunan Keluarga Berencana.(**)



Baca Juga