Rabu, 23 Okt 2024
Nasional

Peran Humas Jadi Ujung Tombak Penangkal Hoaks Di Era Digitalisasi

JAKARTA- Guna meningkatkan pengelolaan kehumasan di Kabupaten Bogor, Pemkab Bogor dalam hal ini Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bogor turut serta dalam kegiatan Bimbingan Teknis Manajemen Media Sosial dan Kehumasan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) kerjasama Abahabar Academy juga berkolaborasi dengan beberapa media seperti Media Indonesia, TVOne dan Metro TV yang berlangsung di Jakarta, Kamis (26/10/23). Selain Kabupaten Bogor sedikitnya 15 Kabupaten se-Indonesia turut aktif mengikuti

 

Direktur Eksekutif APKASI, Sarman Simanjorang mengungkapkan bahwa, humas di era teknologi informasi memiliki peran yang sangat penting bagi instansi dan lembaga di wilayahnya masing-masing. Di tengah derasnya arus informasi yang sulit dibendung, humas menjadi ujung tombak dalam memberikan informasi yang cepat, tepat, akurat dan respon cepat dalam menangkap informasi yang tidak pasti maupun berita bohong atau hoaks.

 

“Kita sebagai humas harus respon cepat agar informasi tidak jelas, berita bohong bisa diantisipasi sedini mungkin agar tidak menjadi krisis informasi yang dapat merugikan nama baik instansi, lembaga yang akhirnya bisa menurunkan citra positif pemerintah dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah,” tegas Sarman.

 

Selanjutnya, Dirjen IKP Kemenkominfo RI, Usman Kansong menyatakan, perkembangan teknologi menjadi tantangan bagi besar bagi seorang humas, salah satunya keberadaan media sosial. Di mana informasi beredar dengan cepat dan luas ke seluruh dunia ke setiap pengguna media sosial hampir tidak tersaring, bahkan hoaks terlebih menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Kini bukan manusia yang mencari informasi tetapi informasilah yang mencari manusia.

 

Menurutnya, Artificial Intelligence sekarang menjadi tantangan bagi yang bekerja di sektor komunikasi publik. Apalagi menjelang pemilu, jadi levelnya ini sudah meningkat dari yang namanya hoaks menjadi Deep Fake. Betapa pekerjaan humas ini semakin berat dalam manajemen media sosial. Media sosial sebagai sebuah produk teknologi tentu berwajah ganda. Di satu sisi, dapat memberikan kemudahan terutama lebih mudah berkomunikasi dengan masyarakat sehingga bisa lebih transparan dan lebih luas menjangkau publik dengan media sosial. Tetapi disisi lain juga direpotkan oleh media sosial yakni harus memanajemen dengan optimal dalam menghandle berita hoaks atau Deep Fake.

 

“Ini jadi tantangan besar dan kita harus lebih berhati-hati dalam menggunakan teknologi. Nah dalam konteks informasi, manajemen komunikasi publik menjadi sangat penting. Manajemen komunikasi publik di era digital ini harus dua sisi. Manajemen yang positif tadi itu bagaimana menyampaikan informasi kepada publik. Kedua adalah manajemen atau mitigasi hal-hal yang buruk dari media sosial misalnya hoaks atau Deep Fake tadi itu,” imbuhnya. ( Bule )



Baca Juga